Rabu, 06 April 2016

POTENSI DESA BABADAN TERWUJUDNYA KAMPUNG STROWBERY

KAMPUNG STROWBERY ANDALAN WISATA DESA BABADAN


Desa wisata menjadi andalan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri dalam menarik kunjungan wisatawan local maupun manca Negara . Selama ini wisatawan mancanegara lebih tertarik mendatangi desa-desa wisata yang berada di wilayah gunung Kelud  dan sekitarnya.
"Kalau kita mau menarik wisatawan kita harus menjadikan desa kita lebih maju dan meningkatkan potensi yang ada di desa,  sehingga pengembangan desa wisata juga menjadi prioritas,salah satu yang kita kembangkan adalah kebun dan petik buah strowbery, yang juga salah satu andalan Desa Babadan “. Kata Kepala Desa Babadan Bpk Purwanto.
Beliau juga  mengatakan Babadan  memiliki struktur tanah dan suhu serta alam yang  sesuai untuk meningkatkan potensi dan keunggulann desa ini . Desa Babadan  di daerahnya terbagi dalam tiga kategori, desa wisata Peternakan , desa wisata Perkebunan , dan desa wisata Pertanian.
Beliau juga berpesan agar para wisatawan lebih tertarik untuk mendatangi desa Babadan masyarakat juga diharapkan meningkatkan kualitas layanannya dengan menyediakan fasilatas  yang representatif bagi wisatawan.

PEMDES BABADAN JUARA KE EMPAT DALAM LOMBA DESA

PENYERAHAN HADIAH OLEH BUPATI KEDIRI Hj.dr. HARIYANTI SUTRISNO KEPADA KEPALA DESA BABADAN ( Bpk. PURWANTO )


Penilaian Lomba Desa (Lomdes) yang segera diselenggarakan kembali periode tahun 2015 ini di Seluruh KabupatenKediri , ada 8 indikator penilaian yang harus dipersiapkan oleh masing-masing Desa
Adapun 8 Indikator yang disampaikan oleh Kasubag Program dan Pelaporan (Prolap) pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Kediri , dalam rapat persiapan lomba desa tingkat Kabupaten Kediri  yang berlangsung di ruang rapat BPMPD Kabupaten Kediri  , antara lain yaitu Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Ekonomi, Bidang Kamtibmas, Bidang Partisipasi Masyarakat, Bidang Pemerintahan Desa, Bidang Kelembagaan Masyarakat, Bidang Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). 
Menurut Suratmi, implementasi dilapangan yang harus dipersiapkan oleh pemerintah desa meliputi inovasi dan kretifitas dari masing-masing indikator yang dipayungi dengan Peraturan Desa (Perdes),diantaranya: 

1.Kesehatan: Posyandu aktif, desa siaga 2. Pendidikan : Paud, PKBM, 3. Ekonomi : industri rumah tangga, bumdes, unggulan atau potensi desa, kelompok tani dan kwt,  4. Keamanan dan ketertiban atau poskamling aktif, 5. Partisipasi masyarakat: swadaya masyarakat, gotong royong, 6. Pemerintah desa: profil desa berbasis web site, kantor desa yang representatif, administrasi desa yang lengkap, jumlah dan jenis perdes, SDM aparatur pemerintah desa, 7. Lembaga kemasyarakatan: Kinerja LPM, Rt/rw, karang taruna dan pelaksanaan musrenbang desa, 8. Pkk : kinerja dari poktan poktan dari pokja 1 sampai pokja 4.

"Dari hasil sosialisasi RPJMDes dan RKPDes beberapa waktu lalu, banyak desa yang ingin maju dan bersaing namun mereka belum mengetahui caranya, salah satunya membamgun desa menggunakan dana pribadi. Namun sebetulnya yang diharapkan adalah pemberdayaan memberi motivasi kepada masyarakat untuk bergerak membangun,"terangnya.

Namun beliau menekankan, bagi pemerintah desa tidak harus menang dalam mengikuti lomba desa, tetapi setidaknya akan ada perubahan. "Kemudian seluruh kegiatan yang sudah berjalan dalam rangka mengikuti lomba desa menjadi standar pengelolaan pemerintah desa kedepan di segala sektor,dan saya mengucapkan selamat kepada Masyarakat Desa Babadan Kec. Ngancar yang telah berusaha sehingga Desa Babadan mencapai prestasi seperti sekarang ini yaitu menjadi JUARA K2 2 DALAM LOMBA DESA SE KABUPATEN KEDIRI"tuturnya.